Senin, November 30, 2009

Sister's Wedding Day


Kemarin, hari Ahad tanggal 29 November 2009 adalah hari yang bersejarah dan membahagiakan bagi keluarga kami. Hari itu adalah hari pernikahan adik saya tercinta, my beloved sister's wedding day.

Segala persiapan yang telah dia lakukan independently (salute for this matter,sis!) telah membawa hasil yang sangat memuaskan, paling tidak kami sekeluarga merasakan hal itu :) Persiapan yang dilakukan dengan cool, tidak grusa grusu ternyata bisa juga membawa hasil yg maksimal (pelajaran berharga : gak ada gunanya menjadi panik karena tenggat waktu yang terbatas ).

Hampir semua kepentingan bisa terakomodir dengan baik, semoga memang semua pihak telah merasakan hal ini (kecuali yang tidak, hmmm...that was their own choice). Perasaan lega yang luar binasa benar-benar telah membuat saya merasa bahagia, maybe beberapa teman saya akan mempertanyakan hal ini dengan alasan :
Pertama, saya adalah kakaknya. dilangkahi? bahkan itu tidak terpikir sama sekali, karena memang bukan masalah yang serius bagi saya (meski kalau saya seorang cewe sekalipun), that the answer for first question.
Ke dua, perasaan khawatir yang berlebihan bahwa saya bakalan kehilangan adik saya satu-satunya. Tadinya agak seperti itu, but setelah dipikir dengan level kedewasaan yang cukup, saya jadi sadar, bukannya kehilangan, malahan adik saya bertambah menjadi dua orang sekarang :) That my second answer.

Dengan perasaan lega tersebut tinggal saya yang mulai berniat menata diri untuk menyusul adik ke bahtera rumah tangga (sepertinya lebih menyenangkan daripada Noah Ark). Secara beberapa pertanyaan yang kemarin saya hadapi dari para tamu yang datang adalah :"Nah, kalau kakak nya? kapan?". "Khan sudah budhe...niatnya paling gak sudah dari tahun lalu, but kesandung masalah pelik tersebut, pura-pura lupa nieh..?" (curcol mode on). Langkah apa yang akan mas lakukan then?
Pertama, berdoa. Kedua, berusaha. dah beres.

Yap, pada intinya saya sungguh bersyukur kepada Allah dan berterimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kelancaran acara pernikahan adik saya ini. Marliana Widianingrum. God Bless You All :)

Terimakasih.

regards//why




Sabtu, November 28, 2009

Yakin? Bisa Sampai Tahun Depan?


Ini adalah tulisan yang saya buat pas hari raya iedul qurban kemarin di virtual notes saya, posting aah...

Hari ini adalah hari raya iedul qurban, tetapi seperti biasanya, saya telat menyadari bahwa saya tidak bisa ikut berkurban. Alasannya klasik, tidak punya alokasi dana bulan ini untuk membeli hewan kurban. Alasan yang sama yang mungkin dilontarkan oleh ribuan, bahkan jutaan wajib kurban lainnya di Indonesia. Benar-benar klasik.

In another side, kita dengan mudahnya akan mengalokasikan dana cair dari kantong yang sama untuk kepentingan duniawi kita seperti, dana untuk hiburan, update gadget terbaru, ganti handphone, ganti kendaraan dsb.

Gak tau ada ketidakberesan di bagian mana sehingga ada salah kaprah (kesalahan yg sudah dianggap wajar) seperti ini dalam pola belanja masyarakat kita. Sedikit saja untuk ibadah, sedangkan tanpa batas untuk hasrat personal.

Kita tidak akan pernah tau apa yang akan menimpa kita esok hari, seminggu kemudian, atau tahun depan. Keengganan kita untuk menyegerakan ibadah dan menunda hasrat duniawi nampaknya sudah menjadi trademark hidup di masa kini. Seolah-olah kita masih memiliki jatah waktu, kesempatan dikemudian hari yang akan diberikan olehNya, sehingga kalau disuruh ibadah kita cenderung berpikir "nanti saja". Mau kurban, nanti saja kalau longgar dana. Mau sholat, nanti saja kalau dah gak sibuk. Mau haji, nanti saja kalau dah tua. Padahal khan who knows? Siapa yang tahu akan jatah umur masing-masing orang? No one knows!!

Yah itulah kita.
Selalu tidak bisa belajar.
Tau ah, yang jelas tahun depan saya akan kurban sapi, kalao sudah mampu dan ikhlas (tetep bikin alasan..)
Tapi, mari tetap kita aminkan saja.
Amiiin......

Revolution Is Now !!


"Im gonna start a revolution from my bed....", kata Noel/Liam Gallagher dalam lagu Dont Look Back In Anger. Lirik lagu itu sudah menjadi lirik favorit saya sejak jaman muda dulu (kuliah-red), sampai-sampai saya tulis di dinding kamar kost saya, niatnya biar cepet lulus gitu. Kurangi tidur banyak belajar, hapus kemalasan!! tetapi tetap empat tahun lebih juga lulusnya :) But that's helpfull.

Sampai sekarang tetap terngiang kalimat itu, tetapi gaungnya sudah lumayan hilang. Lost! I've lost my spirit. This is why i need to take a deep thoughfull times somewhere to recollect and relight my fire again.

Seorang manusia seharusnya dengan semakin bertambahnya usia maka semakin bertambah dewasa juga cara berpikirnya, cara dia bangkit dari kekalahan, memperbaiki kesalahan dan menjadi semangat lagi. But some people don't do that, mereka terhanyut dalam suasana hatinya. Bukannya menjadi bagian dari solusi malahan menjadi bagian dari masalah dia sendiri. Kekhawatiran seperti itu sekarang menjadi bagian dari pemikiran saya. Jangan-jangan, saya memang sudah kehilangan api itu, padam selamanya.

Tetapi sepertinya nyala terang itu mulai kembali saya temukan firespotnya beberapa waktu yang lalu, tidak tau kapan tepatnya, tetapi saya merasakan bahwa kehadiran orang lain dalam kehidupan pribadi saya memang saya butuhkan. Bukan hanya sebagai teman bicara dalam segala suasana (mirip tagline iklan permen :), tetapi memang sebagai salah satu titik api yang harus saya kumpulkan kembali. Saya akan mulai membuka lebar pintu special relationship itu kembali, karena memang basicaly kita juga makhluk sosial toh?

Semoga dari situ saya bisa kembali menemukan titik-titik api lain dalam kehidupan saya dan kembali bisa menyatukannya untuk menjadi sebuah nyala api yang sangat membakar, tidak hanya diri sendiri, tetapi saya berharap bisa membakar juga orang lain. Karena bangsa ini sedang benar-benar membutuhkan api biru yang tidak mudah padam tertiup angin, tidak surut karena terguyur hujan, dan abadi.

Saya yakin hal itu bisa saya capai asalkan saya tetap konsisten dengan prinsip hidup, bahwa setiap hari adalah sangat berarti, jangan sampai melewatkan suatu kesempatan baik hanya karena kita terlalu melihat pada masa lalu. Everyday is a new life!! Jangan pernah disia-siakan !!
Setiap kita terbangun di pagi hari adalah sebuah awal revolusi !! Revolusi dalam hidup kita yang nantinya akan dipertanggungjwabkan di hadapan Sang Pemilik Waktu. Love your life, love your days, take a deep breath and enjoy the show.

Relight Your Fire ( Just find the lighter and burn yourself forever ) !!
Saatnya untuk berubah, kapanpun kita terpuruk just temukan kembali kekuatan untuk bangkit dari lingkungan sekitar kita. Open your mind for a differrent view.

Don't look back in anger..." let it go, don't let the anger taint the person you've become just because of the past. Be yourself no matter what they say (mencoba berdamai dengan diri sendiri Mas? hee...)

Merdeka !!