
Kemarin, hari Ahad tanggal 29 November 2009 adalah hari yang bersejarah dan membahagiakan bagi keluarga kami. Hari itu adalah hari pernikahan adik saya tercinta, my beloved sister's wedding day.
Segala persiapan yang telah dia lakukan independently (salute for this matter,sis!) telah membawa hasil yang sangat memuaskan, paling tidak kami sekeluarga merasakan hal itu :) Persiapan yang dilakukan dengan cool, tidak grusa grusu ternyata bisa juga membawa hasil yg maksimal (pelajaran berharga : gak ada gunanya menjadi panik karena tenggat waktu yang terbatas ).
Hampir semua kepentingan bisa terakomodir dengan baik, semoga memang semua pihak telah merasakan hal ini (kecuali yang tidak, hmmm...that was their own choice). Perasaan lega yang luar binasa benar-benar telah membuat saya merasa bahagia, maybe beberapa teman saya akan mempertanyakan hal ini dengan alasan :
Pertama, saya adalah kakaknya. dilangkahi? bahkan itu tidak terpikir sama sekali, karena memang bukan masalah yang serius bagi saya (meski kalau saya seorang cewe sekalipun), that the answer for first question.
Ke dua, perasaan khawatir yang berlebihan bahwa saya bakalan kehilangan adik saya satu-satunya. Tadinya agak seperti itu, but setelah dipikir dengan level kedewasaan yang cukup, saya jadi sadar, bukannya kehilangan, malahan adik saya bertambah menjadi dua orang sekarang :) That my second answer.
Dengan perasaan lega tersebut tinggal saya yang mulai berniat menata diri untuk menyusul adik ke bahtera rumah tangga (sepertinya lebih menyenangkan daripada Noah Ark). Secara beberapa pertanyaan yang kemarin saya hadapi dari para tamu yang datang adalah :"Nah, kalau kakak nya? kapan?". "Khan sudah budhe...niatnya paling gak sudah dari tahun lalu, but kesandung masalah pelik tersebut, pura-pura lupa nieh..?" (curcol mode on). Langkah apa yang akan mas lakukan then?
Pertama, berdoa. Kedua, berusaha. dah beres.
Yap, pada intinya saya sungguh bersyukur kepada Allah dan berterimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kelancaran acara pernikahan adik saya ini. Marliana Widianingrum. God Bless You All :)
Terimakasih.
regards//why
Segala persiapan yang telah dia lakukan independently (salute for this matter,sis!) telah membawa hasil yang sangat memuaskan, paling tidak kami sekeluarga merasakan hal itu :) Persiapan yang dilakukan dengan cool, tidak grusa grusu ternyata bisa juga membawa hasil yg maksimal (pelajaran berharga : gak ada gunanya menjadi panik karena tenggat waktu yang terbatas ).
Hampir semua kepentingan bisa terakomodir dengan baik, semoga memang semua pihak telah merasakan hal ini (kecuali yang tidak, hmmm...that was their own choice). Perasaan lega yang luar binasa benar-benar telah membuat saya merasa bahagia, maybe beberapa teman saya akan mempertanyakan hal ini dengan alasan :
Pertama, saya adalah kakaknya. dilangkahi? bahkan itu tidak terpikir sama sekali, karena memang bukan masalah yang serius bagi saya (meski kalau saya seorang cewe sekalipun), that the answer for first question.
Ke dua, perasaan khawatir yang berlebihan bahwa saya bakalan kehilangan adik saya satu-satunya. Tadinya agak seperti itu, but setelah dipikir dengan level kedewasaan yang cukup, saya jadi sadar, bukannya kehilangan, malahan adik saya bertambah menjadi dua orang sekarang :) That my second answer.
Dengan perasaan lega tersebut tinggal saya yang mulai berniat menata diri untuk menyusul adik ke bahtera rumah tangga (sepertinya lebih menyenangkan daripada Noah Ark). Secara beberapa pertanyaan yang kemarin saya hadapi dari para tamu yang datang adalah :"Nah, kalau kakak nya? kapan?". "Khan sudah budhe...niatnya paling gak sudah dari tahun lalu, but kesandung masalah pelik tersebut, pura-pura lupa nieh..?" (curcol mode on). Langkah apa yang akan mas lakukan then?
Pertama, berdoa. Kedua, berusaha. dah beres.
Yap, pada intinya saya sungguh bersyukur kepada Allah dan berterimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kelancaran acara pernikahan adik saya ini. Marliana Widianingrum. God Bless You All :)
Terimakasih.
regards//why

