Selasa, Maret 24, 2009
Recess Period For Your Bussy Mind
Delapan hari menjalani masa recess dari rutinitas pekerjaan sehari-hari lumayan berkesan bagi saya. Setidaknya pikiran tidak lagi terjejali ( untuk sementara waktu ) dengan beragam hitungan angka, kertas-kertas, dan sistem yang mau tidak mau akan membuat kita merasa menjadi seperti "robot" dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Tapi itulah hidup, kalau kita masih butuh uang, maka kita wajib kerja. Sudah seperti hukum alam saja. Tapi begitulah resiko hidup di jaman modern ini. Semua kebutuhan "diukur" dan "dinilai" dari kertas dan logam yang memiliki ragam gambar dan bentuk tertentu dan berlaku di mana-mana yang kita sebut UANG. Beruntungkah manusia purba yang tidak mengenal uang? Karena mereka tidak pernah berurusan dengan "sumber dari segala sumber masalah" di dunia ini? Nanti kita tanyakan bersama pada rumput yang bergoyang.
Back to my recess period.
Delapan hari adalah rentang waktu yang tidak pendek bagi kita yang bekerja dari Senin ke Jum'at atau bahkan yang bekerja dari hari Senin ketemu Minggu atau istilahnya 'eight days a week' seperti lagunya The Beatles. Maka dari itu delapan hari tersebut saya usahakan benar-benar untuk sejenak melupakan beban pekerjaan yang menggelayuti kita setiap harinya. Saya mulai dengan tidur malam dan bangun siang (maksud saya melek mpe Subuh dan tidur lagi setelah sarapan pagi). Sungguh suatu hal simpel yang menyenangkan. Betapa tidak?saya yang biasanya ngantuk di kantor pada jam-jam 10an akhirnya bisa melampiaskannya dengan leluasa. Saya bisa tidur with a smile on my face karena membayangkan teman-teman yang sedang melawan hasrat kantuk dengan terpaksa meminum kopi pahit karena kewajiban bekerjanya. Waah,puas sekali saya. What a life! Anda harus mencobanya.
Yang ke dua adalah, menikmati perjalanan jauh. Cuti memberikan saya waktu untuk memenuhi salah satu 'kebutuhan psikis' seorang pria sejati,yaitu menemukan jati diri dengan melakukan perjalanan jauh sendirian dan bertemu dengan orang-orang yang tidak dikenalnya sepanjang perjalanan. Hal ini penting dalam me-review sudut pandang kita dan me-refresh pikiran dari dampak gaya hidup di kota besar yang kata banyak orang bisa membuat orang stress. Ada hal-hal baru yang selalu saya temukan dari sejenak menjadi seorang 'lone adventurer'. Lain hari akan saya ceritakan kepada Anda. Yang jelas, teori saya tidak asal-asalan mengenai 'lone adventure' ini, Anda bisa membaca bukunya Richard Carlson yang berjudul "Don't Sweat Small Stuff For Men". And trust me,it works!
Terakhir dan yang terpenting adalah saya bisa mengunjungi saudara-saudara dan teman-teman lama untuk sekedar berbagi cerita. Surprise, saya selalu mendapatkan lebih, yaitu support batiniah yang priceless dari pertemuan saya dengan orang-orang itu. Seperti saat saya menceritakan kemalangan yang saya dapatkan, mereka selalu menghibur dengan sangat baik. Sangat membantu saya untuk selalu bangkit dari keterpurukan. Friends in need are friends indeed, friends with tears are better.
Jadi, dari waktu-waktu kita terbebas dari rutinitas itu kita bisa memperoleh kualitas kehidupan yang lebih baik, sebagai bekal kita untuk sebelas bulan pertempuran selanjutnya. Kesimpulannya: CUTI ITU PENTING, JENDERAL! Saran saya,kalau Anda ingin merasakan cuti yang bermanfaat lebih lakukanlah perjalanan jauh dan temui keluarga. saudara dan teman jauh Anda. Kalau tidak punya, dekatilah saya, siapa tau kita bisa jadi keluarga. Saya 'jadian' dengan kakak atau adik perempuan Anda bagi yang laki-laki. Atau,bagi Anda yang perempuan bisa menjadi 'calon' saya dan berkesempatan punya banyak saudara di luar kota,hee... Mulai sekarang jadwal ulang 'kalender kerja' Anda. Prioritaskan cuti. Istirahatkan pikiran sibuk Anda. Semangat!
Jumat, Maret 13, 2009
C'est la Vie !
“One of our captains has left the ship !! What should we do..what should we do? “, today we’ve been faced such a big lost, but what should we feel actually?
Hidup menawarkan jutaan kemungkinan, ribuan kesempatan dan keadaan yang selalu berubah. Tak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri kata pepatah. Salah satu reaksi yang disebut perasaan kaget pasti akan selalu muncul ketika suatu perubahan telah atau sedang terjadi terhadap hidup kita dengan segala hal yang terkait di dalamnya – itu hal yang wajar. Yang tak wajar adalah sikap berlebihan yang bisa membuat kita terlena, padahal saya yakin bukan itu reaksi yang diharapkan oleh orang yang membuat suatu perubahan yang efek kejutnya cukup mempengaruhi sebagian hidup kita.
Kita ambil contoh.
Kalau Anda menonton suatu konser musik (group band
Saya yakin akan lebih banyak yang memilih Giring Nidji? Kenapa? Karena dia jauh lebih dinamis daripada Fadli Padi yang statis. Itu lebih menarik untuk ditonton. Begitulah hidup, kalau hidup Anda ajeg/statis/gak banyak hal terjadi/gitu-gitu aja, pasti Anda akan merasakan kebosanan yang luar biasa. Percaya saya ( tapi jangan sampai menjadi musyrik ). Sebaliknya, Anda akan lebih banyak belajar, lebih banyak merasakan berbagai jenis emosi, dan menemui pengalaman-pengalaman yang sangat berharga bagi Anda kalau banyak terjadi perubahan dalam hidup, dan Anda bisa menyikapinya dengan benar dan bijaksana.
Apa kemalangan itu? dan apa kebahagiaan itu? Apakah kebahagiaan saya dan kebahagiaan Anda sama? apakah kemalangan selalu berkorelasi dengan penderitaan? Saya jawab sendiri : BELUM TENTU !.
Saya kemukakan sebuah cerita klasik China mengenai hal ini ( karena kapasitas memori internal saya terbatas, maka maafkan jika versi yang pernah Anda ketahui sedikit berbeda). Begini ceritanya, once upon a time in China ( mirip judul filmnya Jet Li ), hiduplah seorang laki-laki yang memiliki seekor kuda betina yang sudah dewasa, itu satu-satunya harta yang dia miliki. Suatu hari kuda betina itu lepas ke alam bebas dan berhari-hari tak kembali ke pemiliknya, si laki-laki miskin itu. Melihat hal itu, para tetangganya mengatakan bahwa laki-laki itu bernasib sangat malang, sang lelaki menjawabnya : belum tentu ! Ternyata benar, suatu hari pulang lah si kuda betina, tetapi tidak sendirian, kuda itu membawa empat ekor kuda jantan dari sabana yang mengikutinya dengan penuh nafsu binatang ( don’t mean to be rude, tapi memang hasrat seks kuda bisa kita sebut nafsu binatang bukan?). Mungkin kuda betina itu adalah kuda terseksi pada jamannya. Nah dengan begitu menjadi banyak lah kuda si laki-laki miskin itu. Maka para tetangganya bereaksi dengan mengatakan betapa beruntungnya laki-laki itu memperoleh empat kuda jantan dengan gratis dari alam bebas. Laki-laki menjawab : belum tentu, teman ! Benar saja, pada suatu sore saat laki-laki miskin sedang menunggangi kuda-kuda jantan itu, dia terjatuh dan patah kakinya ( no wonder, naik satu kuda aja susah, apalagi naik empat kuda bersamaan, hee...- pembaca yang kritis seharusnya menyadari kejanggalan cerita ini dari awal ).
Melihat hal itu, para tetangga bereaksi, mengatakan bahwa si laki-laki itu bernasib malang (sungguh tetangga yang tidak konsisten, tadi bilang beruntung,sekarang bilang malang dst). Tetapi laki-laki itu menjawab apa? Belum tentuuu...!! ( yap, seratus untuk Anda semua !!) Dan memang benar, suatu saat terjadilah perang besar di China dan hampir semua laki-laki dewasa yang berbadan sehat diharuskan ikut Wamil ( Wajib Militer ), kecuali si laki-laki miskin yang patah kaki ( kalau saya patah hati, halaah gak penting..) tersebut. Dia bebas wamil.Beberapa tetangga yang malas berperang tetapi tidak punya pilihan bilang betapa beruntungnya laki-laki itu. Dan lelaki itu bilang apa? Bilang belum tentuu oom...!! Hee...kali ini Anda salah pembaca, yang benar adalah laki-laki itu tersenyum dan bilang tentu saja saya beruntung dan keberuntungan saya akan lebih besar nantinya. Karena apa? Karena yang terjadi kemudian adalah : disebabkan kalah perang dan banyak laki-laki yang gugur di medan laga, maka pemerintah setempat membutuhkan laki-laki yang tersisa untuk ”take a holy responsibility for having sex” dengan banyak wanita dan janda kembang demi kepentingan negara!! Termasuk laki-laki tersebut. Ini yang dimaksud keberuntungan yang sebenar-benarnya. Saya pikir semua laki-laki akan berpendapat sama dengan saya,huehehe...
Dan selanjutnya terserah Anda bagaimana mengakhirinya, karena cerita ini bisa menjadi panjang sekali kalau saya yang bercerita, misalnya karena berhasil ”membuahi” banyak wanita dan berhasil melahirkan generasi baru di China, maka pemerintah memberikan award, kekayaan dsb kepada laki-laki tersebut, tetapi karena belum ada alat kontrasepsi pada jaman itu,maka laki-laki itu terkena PMS ( penyakit menular seksual ). Dan ”belum tentu – belum tentu” yang lainnya, misal : ternyata di China ditemukan sejenis jamur yang bisa menyembuhkan PMS, sehingga laki-laki itu gak jadi mati, kemudian dia menemukan cinta sejatinya, tapi kemudian cinta sejati itu kabur dengan laki-laki lain dengan membawa hartanya dsb dsb.
Stop.
Intinya, saya hanya ingin menyampaikan pesan moralnya bahwa : Apapun yang sedang dan telah terjadi terhadap hidup kita ( past present not simple continous tense) ini adalah suatu proses panjang yang terus bergerak, ini adalah dinamika kehidupan. Ini adalah hal yang wajar !! Anda belum bisa mengambil kesimpulan apapun. So, be strong my men !! C'est la Vie !! Beginilah hidup !!
Untuk mengakhiri postingan ini, mari kita simak lirik lagu Coldplay yang cukup menghibur kita. Judulnya Lost! (pakai tanda seru, kenapa? Gak tau, tanya aja Chris Martin kenapa lagu lost-nya memakai tanda seru).
” Just because I’m losing, doesn’t mean I’m lost”
“ Just because I’m hurting, doesn’t mean I’m hurt”
Dan saya yakin tidak ada siapa yang berniat menyakiti siapa, yang ada hanyalah sejuta kemungkinan yang selalu menanti di setiap detik hidup kita semua. Siapa saja. Tak terkecuali Beliau. Tak terkecuali Anda.
So long and good luck, Sir! We’ll miss you much !!
Senin, Maret 09, 2009
Long Road To Walk...
Hari ini, Minggu, 08 Maret 2009, adalah peringatan hari perempuan internasional. Berbagai acara dan demonstrasi terutama, digelar di berbagai kota di seluruh dunia termasuk Jakarta. Kali ini mereka (para demonstran perempuan) mengambil tema menggugat keterwakilan kaum perempuan dalam parlemen pada Pemilu 2009. Hal ini memang cukup mengusik karena dikhawatirkan dengan telah dibatalkannya pasal 214 UU No.10/2008 oleh Mahkamah Konstitusi, yang berisi tentang ketentuan nomor urut calon legislatif, maka keterwakilan setidaknya 30% suara perempuan di parlemen akan tidak dapat tercapai. Penentuan calon terpilih berdasarkan suara terbanyak dikhawatirkan akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak dengan modal berlebih untuk melakukan pendekatan khusus kepada para pemilih agar suara mereka bisa terbeli.
Dalam kasus ini jelas kaum perempuan akan sulit mendapatkan tempat karena bisa dianggap mereka ”sudah tidak mendapatkan jatah” di parlemen apabila kesadaran masyarakat pemilih untuk mengutamakan memilih wakil rakyat yang terbiasa lebih banyak ”memakai kepekaan” dalam pengambilan keputusan-keputusan strategis kurang ada atau bahkan tidak ada samasekali. Semoga kekhawatiran ini tidak akan menjadi kenyataan. Bukannya saya tidak percaya dengan kaum sendiri, tetapi hanya para wakil rakyat berjenis kelamin laki-laki saja yang suka mangkir dari sidang, suka berkomentar ngawur, terlibat skandal moral, merokok dan baca koran di ruang sidang atau mungkin ”ketiduran” pas lagi rapat ( semalem habis begadang Pak?).
Ini hanya salah satu contoh perjuangan berat yang harus dihadapi kaum perempuan dalam memperjuangan pemenuhan hak-hak mereka dalam rangka persamaan ”perlakuan” (berasal dari kata dasar laku) dengan kaum laki-laki (kami sungguh tidak pernah bermasalah dengan hal itu). Masalah kesempatan kerja, jaminan kesehatan dan kesejahteraan sosial, pendidikan, pengakuan hak politik dsb masih menjadi isu berat yang harus terus diperjuangkan oleh para aktivis perempuan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia (bersyukur akhirnya Arab Saudi yang terkenal ”kaku” terhadap kaum hawa telah menetapkan wanita pertama sebagai menteri pendidikan di negaranya – ini pertanda baik).
Indonesia adalah negara yang cukup disegani dalam hal demokrasi karena kaum perempuan cukup mendapatkan tempat di negara dengan penduduk mayoritas muslim ini, setidaknya itu kata Hillary Clinton (meski dalam Islam pun, kaum perempuan sudah dijamin hak-haknya – hanya intepretasi berlebih saja yang mengatakan kami membatasi gerak perempuan). Presiden kita pernah perempuan, menteri-menteri beberapa perempuan, sekitar 11% wakil rakyat sekarang perempuan dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, pemimpin BUMN ada yang perempuan ( Direktur Utama Pertamina – Karen Agustiawan ). Khusus untuk Ibu Karen saya mendukung Anda dalam kasus dengar pendapat dengan DPR – EMS memang salah satu wakil rakyat yang tidak beradab, terlihat dari kata-kata kasarnya, sepertinya beliau selalu cabut dari sekolah pas ada pelajaran PMP dulu..,benar-benar payah!!( lho kok jadi saya yang emosi begini?).
Tetapi meski di tingkat atas kita bisa melihat perempuan bisa lebih mendapatkan tempat daripada di beberapa negara lain, kita juga harus tetap memasang mata kita pada banyak kasus di tingkat bawah yang masih ”memojokan” posisi kaum hawa yang seharusnya kita lindungi karena ketidakberdayaan mereka kerap dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Yang saya maksudkan di sini adalah woman trafficking atau perdagangan perempuan. Kasus yang sulit teratasi dari tahun ke tahun karena melibatkan jaringan mafia kelas kakap. Laporan UNICEF menyebutkan bahwa setiap tahun setidaknya ada lebih dari 100,000 perempuan dan anak-anak yang ”dijual” untuk tujuan commercial sexual exploitation (tidak tega saya menggunakan kata-kata dengan maksud yang sama dalam bahasa Indonesia). Baik di dalam negeri maupun diselundupkan ke luar Indonesia. Kurang ajar sekali para mafia itu.....
Singkatnya dengan peringatan hari perempuan internasional ini, saya berharap dan mengajak agar masyarakat pemilih lebih cerdas dan bijak dalam menentukan pilihan pada Pemilu Legislatif tanggal 9 April nanti. Relakan suara Anda untuk mendukung calon-calon wakil rakyat perempuan yang ”terlindas UU” di Pemilu mendatang, agar mereka tetap bisa mengisi setidaknya 30% suara rakyat di parlemen dan memperjuangkan nasib kaum mereka dengan lebih baik.
Saya pun berniat memberikan suara saya untuk mereka April mendatang. Bukan karena apa-apa, saya hanya suka saja dengan wajah segar salah satu calon legislatif perempuan yang terbawa-bawa angkot (sebagai salah satu media iklan kampanye), atau di spanduk-spanduk di pinggir jalan, huehee.......Setidaknya saya jujur :')